Search This Blog

Friday, January 20, 2012

Coward #7 Takut Gagal

"Kegagalan adalah ibu dari keberhasilan"
-Pepatah Cina Kuno

Kegagalan dari suatu usaha selalu mengandung dua sisi yang pro dan kontra. Tidak semua hal buruk yang terjadi dalam hidup ini jelek, tetapi ada pula sisi positifnya. Selama kita berusaha dengan ulet, tidak ada yang pernah wasted (sia-sia) dalam hidup ini. Hasil dari usaha kita mungkin tidak terlihat sekarang, tetapi akan terlihat di kemudian hari, akan ada sambungan-sambungan yang akan bertemu menjadi satu titik yang tepat di waktu yang tepat. Ingat bahwa kita hidup dalam dimensi ruang dan waktu, segalanya harus bertemu dengan orang yang tepat, tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat untuk menghasilkan momentum kebangkitan dalam hidup.

Sering kali, kita manusia memiliki pemikiran yang terlalu picik dan sempit. Kita tidak melihat sesuatu dari gambaran besarnya, dan tentu saja ketidakmampuan memandang jauh mempengaruhi kualitas dari setiap keputusan yang kita buat sekarang. Sedikit kesengsaraan segera membuat kita merasa panik dan putus asa. Padahal, kegagalan di masa sekarang bisa merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang. Takut untuk gagal berarti tidak akan pernah memiliki kesempatan sama sekali untuk berhasil di masa mendatang. Di balik risiko yang tinggi selalu terkandung keuntungan yang tinggi pula, di balik risiko yang rendah terkandung keuntungan yang rendah pula. Semuanya ini tergantung kepada seberapa besar nyali dan keberanian Anda. Kalau anda mau menjadi seorang yang berhasil dan kaya, artinya adalah ada langkah-langkah berani yang harus Anda ambil beserta segala konsekuensinya, dan ini semua sangatlah susah. Apabila hal ini mudah, semua orang akan dengan mudahnya menjadi sukses.
Masyarakat kita umumnya memiliki paradigma bahwa anak-anak kita minimal harus menyelesaikan pendidikan S-1, beberapa bahkan S-2. Tentu saja, tidak ada yang salah dengan bentuk pemikiran seperti ini. Tetapi yang menjadi masalah adalah dasar pengambilan keputusan yang didasari atas perasaan takut malah menghambat kemungkinan pencapaian puncak dalam hidup seseorang. Ketika ketakutan menguasai kehidupan kita maka ketakutan itu akan membantai semua ide cemerlang dan kreativitas dalam hidup kita. Akhirnya, hidup kita akan selalu rata-rata karena kita memiliki pemikiran yang rata-rata dan melakukan yang rata-rata. Bukan berarti setiap orang yang menempuh pendidikan S-1 dan S-2 memiliki pemikiran rata-rata. Kalau mereka bisa mengkombinasikan ilmu yang didapat sesuai dengan bidangnya, mereka pun akan mencapai puncak kehidupan mereka.

Banyak karyawan berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri, begitu bersemangat pada awalnya kemudian gagal dan merasa hidup terasa sengsara dan tidak bahagia. Kemudian, mereka kembali bekerja sebagai karyawan tanpa pernah berani melangkah keluar lagi untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Dengan banyaknya contoh seperti ini, kebanyakan orang akan membenarkan diri sendiri untuk bermain aman.

Sekarang bola berada di tangan Anda, mungkin saat ini Anda sedang di tengah-tengah kebingungan untuk mengambil suatu langkah penting dalam hidup Anda. Ada rasa takut gagal lebih daripada keyakinan untuk berhasil. Yakinkan dahulu diri Anda. Tetapi, ingatlah lebih baik melakukan kesalahan atau gagal daripada tidak pernah melakukan apa-apa sama sekali. Kata kuncinya adalah kegagalan adalah ibu dari keberhasilan. Oleh karena itu, jangan pernah mau dikuasai oleh ketakutan. Buatlah perencanaan dan persiapan sematang mungkin untuk meminimalkan tekanan atau goncangan yang mungkin akan dihadapi. Tetapi, sekali lagi, milikilah mental untuk tidak takut gagal.

Sering kali kegagalan akan suatu hal yang kita alami sekarang membawa kita kepada satu kesempatan baru yang lebih baik. Tetapi, harus diingat bahwa di dalam proses transformasi menuju keberhasilan ada harga yang harus dibayar. Kita harus terbiasa dengan tenang mengalami goncangan-goncangan tersebut. Kita tidak akan bisa menilai apakah kehidupan seseorang itu berhasil atau gagal sebelum kita melihat akhir dari pertandingan hidup yang dijalaninya.

Sumber: Seven Cowards (by Edysen Shin)
Jakarta, 20 Januari 2012
sos

No comments:

Post a Comment